Rabu, 02 November 2016

Kebiasaan melukis di dinding bermula dari manusia primitif sebagai cara mengkomunikasikan perburuan. Pada masa ini, grafitty digunakan sebagai sarana mistisme dan spiritual untuk membangkitkan semangat berburu.
Perkembangan kesenian di zaman Mesir kuno juga memperlihatkan aktivitas melukis di dinding-dinding piramida. Lukisan ini mengkomunikasikan alam lain yang ditemui seorang pharaoh (Firaun) setelah dimumikan.

    Kegiatan grafiti sebagai sarana menunjukkan ketidak puasan baru dimulai pada zaman Romawi dengan bukti adanya lukisan sindiran terhadap pemerintahan di dinding-dinding bangunan. Lukisan ini ditemukan di reruntuhan kota Pompeii . Sementara di Roma sendiri dipakai sebagai alat propaganda untuk mendiskreditkan pemeluk kristen yang pada zaman itu dilarang kaisar.

    Graffiti yang berasal dari bahasa Yunani "graphein" (menuliskan), diartikan oleh wikipedia.org sebagai coretan pada dinding atau permukaan di tempat-tempat umum, atau tempat pribadi. Coretan tersebut, bentuknya bisa berupa seni, gambar, atau hanya berupa kata-kata. Graffiti yang banyak bertebaran di jalanan kota Bandung, masih sebatas coretan kata-kata yang merupakan identitas geng atau malah hanya berupa nama. "Itu masih bisa dikategorikan sebagai seni, walau mungkin pada levelnya berbeda, ya," ungkap Roy, seorang pelaku graffiti yang sempat belia temui ketika membuat satu graffiti di sebuah distro di bilangan Jalan Burangrang, Jumat (9/12).
Penggunaan cat semprot untuk bikin sebuah graffiti, sudah mulai dikenal di New York, akhir tahun 60-an. Coretan pertama dengan cat semprot, dilakukan pada sebuah kereta subway. Seorang bernama Taki yang tinggal di 183rd Street Washington Heights, selalu menuliskan namanya, entah itu di dalam kereta subway, atau di bagian luar dan dalam bis. Taki183, gitu bunyi tulisan yang ia buat menggunakan spidol. Taki ini seperti ingin nunjukkin identitas dirinya. 183 yang ia tulis setelah namanya, nunjukkin tempat tinggalnya.

     Gara-gara coretannya tersebut, orang-orang di seluruh kota jadi kenal dengan Taki, lewat coretan-coretan misteriusnya. Di tahun 1971, mister Taki ini diinterview oleh sebuah majalah terbitan New York. Dari situlah, kepopuleran Taki diikuti oleh anak-anak seluruh New York. Anak-anak ini tertarik karena kepopuleran bisa diperoleh dengan hanya menuliskan identitas mereka --disebut juga tagging-- pada bus atau kereta yang melewati seluruh kota. Semakin banyak nama atau identitas seorang anak, sudah pasti ia akan semakin populer.

    Setelah spidol, media yang kemudian biasa digunakan adalah cat semprot, yang dipakai untuk nge-bomb (istilah untuk menyemprot) bagian luar kereta. Karena semakin banyaknya orang-orang yang bikin tagging, nggak heran kalau setiap writers, pengen punya style sendiri. Dari situ, mereka nambahin warna-warna yang eyecatching, efek-efek khusus, bahkan mereka mencoba untuk menuliskan namanya lebih besar. Dengan bantuan cat semprot, pengerjaan graffiti ini lebih cepet beres.

    Makanya, untuk mengantisipasi tagging yang mulai mewabah, pihak kepolisian setempat sampai melarang penjualan cat semprot pada anak-anak di bawah umur. Saking banyaknya pelaku graffiti, di Meksiko pun diberlakukan aturan serupa. Bahkan, setiap pembeli cat semprot harus menunjukkan identitas yang jelas dan menyertakan alasan untuk apa cat semprot itu digunakan.

     "Bikin graffiti di public space itu seperti punya gengsi sendiri. Selain itu adrenalin bakal terpacu, karena takut dikejar polisi atau gangster," kenang Roy, yang pernah ke-gap sama gangster pas bikin graffiti di public space. Yup. Selalu public space yang menjadi sasaran para seniman jalanan ini untuk berkreasi. "Sebagian orang ada yang nganggep graffiti sebagai karya seni, tapi nggak sedikit juga yang bilang kalau coretan-coretan itu malah ngerusak," kata Radi, seorang mahasiswa seni lukis Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB.

    Jika graffiti ini dilakukan tanpa seizin pemilik tempat, perbuatan ini dapat dikategorikan sebagai tindakan vandal. Mungkin banyak di antara Belia yang belum tau apa itu arti vandalisme. Vandalisme bisa diartikan sebagai tindakan yang merusak properti orang lain. It means, graffiti atau mural yang dilakukan tanpa izin di tempat-tempat umum, bisa dikategorikan sebagai vandalisme. Sementara, banyak orang yang berpendapat, kalau graffiti di dinding-dinding jalan, masih lebih baik daripada dinding-dinding tersebut kotor, tidak terawat, dan penuh dengan tempelan flyers atau brosur-brosur yang nggak penting.
Pada akhir dasawarsa tahun 1960-an, Di Amerika Barat khususnya di kota San Francisco di negara bagian California, terjadi protes besar-besaran anak-anak muda melawan semua bentuk yang terorganisir dan mengharapkan terjadinya perubahan sosial dan politik. Gerakan protes ini antara lain membuahkan generasi Hippies yang terkenal itu.
Gerakan tahun 1960-an yang timbul di pantai Barat Amerika Serikat itu terkenal dengan berbagai bentuk protes seperti a.l.: Beatnik & Gerakan Protes Sosial. Sebenarnya cikal-bakal gerakan protes itu dimulai dikalangan para seniman Bohemia yang tinggal dalam commune (komunitas) di San Francisco (north beach), Los Angeles, Venice West, & Greenwich di New York. Gerakan ini berciri gerakan sosial dan sastra yang terbatas pada dasawarsa 1950-an, dan mengaku sebagai ‘generasi beat’ yang kemudian dikenal sebagai ‘beatniks.’
Beatniks semula tidak bersifat politik dan hanya ingin membedakan diri dengan masyarakat umum dengan cara mengundurkan diri dari kehidupan masyarakat umum. Mereka mempraktekkan kehidupan bebas dengan berpakaian seenaknya dan berusaha membebaskan diri dari kemelut dunia melalui saluran musik, seni, makanan vegetaris, dan pengalaman psychedelic dengan eksperimen meditasi Zen Buddhisme dan obat-obat bius.
Gerakan yang dipelopori generasi muda itu kemudian di tahun 1960-an meluas keluar lingkungan mereka dan mereka menyampaikan protest sosial secara massal, mencakup antara lain gerakan untuk pembaharuan politik termasuk sebagai gerakan anti-perang Vietnam yang saat itu lagi ramai, hak-hak azasi manusia, gerakan mahasiswa, gerakan perempuan, gerakan hak kaum homoseksual, dan gerakan pelestarian lingkungan hidup.
Dari gerakan protes tahun 1960-an itu tumbuhlah kelompok kaum Hippies yang memiliki ciri-ciri, a.l.: mempopulerkan gerakan damai, sadar akan lingkungan, dan penolakan akan materialisme Barat. Gerakan yang tumbuh di kota San Francisco ini dinamakan juga sebagai ‘Flower Power’ dan ‘Flower Generation’ karena dalam demo-demo yang mereka lakukan mereka biasa membawa bunga warna-warni sebagai lambang cinta dan damai. Mereka bersikap kontra-budaya (counter-culture) yang berusaha mengubah budaya yang mapan di masyarakat materialistik di sekitar mereka dengan budaya longgar yang mereka inginkan sebagai sikap reaksi.
Hippies memiliki ciri-ciri lahiriah yang khas berbeda dengan umum, mereka memakai pakaian warna warni yang diilhami halusinasi yang dilihat bila mengisap narkoba jenis Marijuana & LSD. Disamping ungkapan dalam pakaian mereka, terlihat juga dalam karya seni dan musik yang mereka hasilkan. Biasanya mereka hidup menurut kategori umum sebagai ‘urakan’ yaitu berpakaian seenaknya, rambut dibiarkan panjang tak dicukur, laki-lakinya memelihara jenggot, sedangkan yang perempuan berpakaian kuno yang panjang sampai ketumit.
Hippies cenderung hidup menyendiri dalam kehidupan bersama dan berusaha keluar dari kehidupan formal, baik dari sistem kekeluargaan tradisional, pekerjaan, pendidikan, maupun kehidupan bermasyaraka“kembali kepada kehidupan alam bebas.”
t dan bernegara pada umumnya. Mereka biasa makan secara vegetarian dan memakan makanan yang tidak diolah dan mempraktekkan pengobatan alternatif. Semboyannya:
Hippies mempopulerkan kehidupan damai dan cinta, anti-perang dengan semboyan mereka yang terkenal, yang berbunyi: “Make Love, Not War.” Mereka juga dijuluki sebagai ‘Flower Children’ (anak-anak bunga). Hippies menganjurkan keterbukaan dan toleransi yang berlawanan dengan sebaliknya yang umum terjadi dalam masyarakat formal yang penuh kompetisi. Mereka secara terbuka mempraktekkan sex bebas, hidup dalam bentuk-bentuk kekeluargaan yang nontradisional seperti dalam commune (komunitas kehidupan bersama dalam kelompok).
Dan salah satu sikap protes mereka adalah protes terhadap agama Amerika yang kala itu didominasikan oleh gereja Kristen yang sudah menjadi gereja kelas menengah. Protes ini dinyatakan dengan membuka diri kepada ajaran-ajaran mistik Timur terutama Buddhisme, mempercayai astrologi, praktek perdukunan lainnya, sampai gereja Setan. Semua ini dikenal sebagai ‘Masa Aquarius’ sebagai lambang datangnya ‘New Age’ (zaman baru).
Gerakan Zaman Baru (New Age Movement) berkembang dari sini sebagai sikap protes terhadap budaya mapan graeco-romawi-western termasuk tradisi Kristen dan modernisme, dan merindukan kembalinya budaya pramodern dengan kekayaan kunonya (terutama mistik timur) yang kemudian dikenal sebagai budaya posmo (post modernism).
Musik Rakyat dan Rock menjadi bagian dari kehidupan generasi bunga ini. Grup band yang terkenal masa itu adalah ‘The Beatles’ dan ‘Rolling Stone.’ Pada tahun 1967, Grup musik Pop ‘The Beatles’ terpengaruh ajaran Buddhisme dan berguru pada Mahareshi Mahesy Yogi dari India dan ikut mempopulerkan budaya Hippies melalui penampilan mereka, termasuk pada tahun itu mereka mengelurkan album ‘Sgt. Pepper’s Lonely Hearts Club Band’ yang menandakan perubahan mereka dari musik Pop ke Rock, dan secara simbolis mengidentifikasikan The Beatles dengan budaya Hippies. Adapun musisi terkenal lainnya seperti Led Zeppelin, The Doors, Janis Joplin dan Jimi Hendrix.
Puncak gerakan Hippies terjadi di tahun 1967-1969 yang mengkulminasi pada festival musik Woodstock di New York (1969) yang diperkirakan dihadiri oleh setengah juta orang. Budaya Hippies memasuki dunia hiburan teater maupun film dan salah satu film Hippies yang melecehkan kepercayaan Kristen adalah film ‘Jesus Christ Superstar’ karya lirik ‘Tim Rice’ dan musik ‘Andrew Lord Weber.’
Pada tahun 1970-an gerakan Hippies sebagai kelompok protes memudar, namun pengaruhnya sebagai budaya kontra meluas ke dalam banyak bidang dan menimbulkan gelombang revolusi sex tahun 1970-an di kalangan generasi muda Amerika maupun Eropah, dan juga mempengaruhi timbulnya gerakan lingkungan hidup dan demokrasi secara umum di Amerika Serikat. Era tahun 1970-an di USA ditandai kebangkitan ‘Rock Superstars’. Pada tahun 1980-an generasi Hiipies digantikan generasi baru yang kembali ingin mencari karier mereka dalam dunia bisnis, pendidikan, maupun politik.
Rahasia Simbol PEACE
Seberapa kerap kali kah Anda menggunakan simbol peace samada melalui wallpaper , tema, poster, stikcer dan atau apa sahaja?
Kerap kali kah Anda menggunakan simbol peace (hand sign) jika anda bergambar dengan rakan-rakan?
Tahukan anda rahsia di sebalik simbol dan hand sign PEACE?
OK, kali ini saya akan menerangkan serba sedikit berkenaan simbol PEACE
LATAR BELAKANG
Simbol ini berasal dari simbol syaitan yang diamalkan semasa upacara keagamaan Yahudi.
Tanda atau isyarat "awalnya merupakan sebuah simbol pengikut Syaitan yang digunakan sewaktu upacara permohonan berkah kepada Syaitan”
Simbol ini telah digunakan oleh Yasser Arafat (Bekas Presiden Palestin), Richard Nixon (Bekas Presiden amerika) dan Winston Churchil (Bekas Presiden Amerika) dan Stewart Meacham, Co-Chairman dari Reds’ New Mobilisation Committee.
RICHARD NIXON
WINSTON CHURCHILL
YASSER ARAFAT
Churchill mengatakan bahawa tanda ini merupakan simbol kemenangan, namun perlu diingat bahwa Churchill adalah orang dalam "elite" dan anggota Mason.
Ia hampir dapat dipastikan mengetahui makna yang terkandung dari lambang ini, tapi berusaha untuk menutupinya.
MAKNA SIMBOL
Lambang kedamaian pada tangan sebenarnya simbol gerakan Illuminati.
Tanda “V” mempunyai pelbagai sejarah.
Tanda Huruf Roman
V (tanda tangan) adalah tanda huruf Roman yang bermaksud nombor 5.
Adam Weishaupt menggunakan simbol ini dalam gerakan rahsianya iaitu Illuminati (pertubuhan Yahudi).
Ahli-ahli Illuminati akan menggunakan simbol ini sebagai simbolisme hukum taurat iaitu tanda “Law of Fives” (Hukum Lima).
Namun banyak juga lainnya dalam Cabbala
Bahasa Ibrani
Di dalam tulisan Yahudi, huruf V (Van) bermaksud ‘Nail’ (Kuku).
Sekarang The Nail adalah salah satu tanda rahsia Syaitan yang digunakan dalam upacara penyembahan berhala di dalam kelompok pengikut persaudaraan Syaitan (Botherhood of Satanism).
Syaitan ingin membiarkan kita tahu bahawa itu adalah tanda kegemarannya.
Mengapa Syaitan juga menyukai the PENTA-gram ( Penta = lima!) dan pemberian hormat FIVE-fold digunakan dilingkungan anggota Mason dan dalam sihir – Witchcraft?”
Anton Lavey, pengasas Church of Satan (Gereja Syaitan), menggunakan simbol PEACE sebagai latar belakang mimbar upacara penyembahannya.
Yang mempopularkan tanda ini adalah kelompok Sayap Kiri – Leftists, radikal, dan para pengikut Setan, bahwa lambang V dikenal sebagai tanda penting yang baik sekali di masa lalu.
Sekarang lambang ‘V’ ini digunakan secara ekstensif oleh organisasi-organisasi Komunis seperti Young Socialist Alliance, Vets for Peace in Vietnam, dan the Students for a Democratic Society."